Eksistensi Perempuan Pekerja Kretek Tangan Harus Dilindungi

Merangkai Kebesaran Perempuan Pekerja Kretek Tangan

Tahukah kamu, ternyata di dalam sibuknya industri tembakau, ada yang istimewa. Yakni, para perempuan pekerja Sigaret Kretek Tangan (SKT). Mereka adalah sosok hebat yang melinting sebatang rokok, sang warisan dan budaya turun temurun di Indonesia. Hingga hari ini, sosok perempuan pekerja SKT masih bertahan. Mereka berjuang tanpa henti untuk menyambung hidup keluarganya.

Pernahkah kamu mencoba merasakan dan memahami eksistensi mereka?


Bagaikan Mimpi yang Pudar di Tengah Badai

Di masa yang semakin maju, tuntutan ekonomi juga semakin berat. Tak jarang, banyak perempuan yang terjun dalam dunia kerja untuk mencari nafkah agar bisa menghidupi keluarganya. Ribuan perempuan di Indonesia juga tak kenal lelah dan bermimpi untuk membangun masa depan yang lebih baik. Mereka menggenggam sebuah harapan, semangat, dan tekad yang kuat untuk menggapai kesuksesan. Namun, di tengah geliat ini, tepatnya di tahun 2019, ada badai pandemi yang mengguncang seluruh dunia dan menghantam mimpi tersebut.

Di tengah kekacauan dan ketidakpastian akibat pandemi, banyak pekerja perempuan yang harus merelakan impian mereka terbang bersama angin. Pandemi menyebabkan banyak perusahaan tutup atau kesulitan mempertahankan usahanya, alhasil gelombang PHK menjadi tidak terbendung. Organisasi Buruh Dunia (ILO) menyebut penyebaran virus corona mempengaruhi 2,7 miliar pekerja di dunia atau sekitar 81 persen tenaga kerja. Pengaruhnya berbagai macam, mulai dari pengurangan jam kerja, dirumahkan, cuti tanpa gaji, hingga PHK.

Di Indonesia, salah satu industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja perempuan adalah industri rokok, tepatnya di sektor SKT yang juga tidak kebal dari dampak pandemi. Padahal, SKT telah menjadi rumah dan sumber mata pencaharian bagi puluhan bahkan ratusan ribu pekerjanya. Mereka duduk berdampingan dan dengan cekatan melinting rokok SKT. Para pekerja yang ulet ini menggantungkan harapan untuk punya kehidupan yang lebih baik.

Jika kita mau melihat lebih dalam, banyak cerita di balik keluh kesah mereka. Mulai dari sulitnya mencari pekerjaan yang layak dengan keterbatasan pendidikan dan keterbatasan yang dimiliki, sektor SKT menjadi salah satu tumpuan mereka. Namun, ketika mereka bekerja, para perempuan ini juga diiringi dengan canda tawa dan rasa senang berkumpul bersama teman-teman seperjuangannya. Terselip sejumlah cerita membanggakan berkat kerja keras yang dilakukan, mulai dari rasa bahagia melihat anak-anak mereka membawa ijazah sekolah hingga perbaikan rumah yang dapat dilakukan.


Terseret Dalam Kebijakan yang Melilit

Sayangnya, cobaan yang dilalui oleh pekerja linting ini tidak hanya terjadi saat pandemi. Setiap tahunnya, sektor SKT juga menghadapi berbagai tantangan akibat kebijakan pemerintah yang tak menentu. Jika ini terjadi, perempuan pekerja SKT dapat menjadi kelompok yang paling rentan dari kebijakan pemerintah yang melilit.

Perempuan pekerja SKT adalah pemain tak terlihat dalam panggung kebijakan pemerintah. Tak jarang mereka harus menghadapi keputusan yang dibuat tanpa melibatkan mereka. Kebijakan seperti kenaikan cukai rokok memaksa mereka untuk membayar mahal atas keputusan yang tidak mereka pilih.

Padahal, setiap pasang surut sektor SKT ini dapat memberikan dampak secara langsung terhadap penghidupan mereka, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Mereka seringkali merasakan beban emosional yang luar biasa, terjepit di antara tanggung jawab keluarga, dan kenyataan yang semakin sulit.


Pilar Utama Keberhasilan Industri Tembakau

Industri tembakau merupakan salah satu tumpuan negara untuk menarik pendapatan.  Setiap tahun ratusan triliun rupiah disetor ke negara lewat pungutan cukai. Namun, seluruh sumbangan ekonomi ini seakan tidak ada artinya. Hal ini dilihat dari upaya pemerintah untuk terus menaikkan cukai yang katanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan.

Padahal, dalam triliunan rupiah yang ditangguk negara, ada sumbangsih para pekerja perempuan SKT ini. Setiap gulungan tembakau dan sentuhan akhir yang dilakukan dengan penuh perhatian adalah bukti dari dedikasi mereka. Di balik setiap batang rokok, terdapat kebanggaan yang mengalir dari tangan perempuan yang tak kenal lelah. Ada hak mereka untuk sejahtera dalam setiap batang rokok.


Ancaman Mengintai Perempuan Pekerja SKT

Di tengah gencarnya gelombang PHK akibat pandemi dan berbagai masalah keuangan lainnya di sektor padat karya, industri ini terus berupaya untuk mempertahankan dan melindungi lapangan kerja untuk pekerjanya, termasuk perempuan pekerja SKT.

Namun, makin hari industri rokok juga tak luput dari berbagai rencana aturan yang mengekang. Padahal, jika industri ini terus diancam, maka industri ini bisa jatuh dan keberlansungan perempuan pekerja SKT dapat terancam.

Kehidupan mereka seringkali bergantung pada langkah-langkah yang dibuat oleh pemangku kebijakan. Dalam jejak ketidakpastian yang terbentang, perempuan pekerja SKT merasakan kegelisahan yang mendalam. Mereka yang dulu menjadi penopang keluarga, dapat saja terancam kehilangan sumber penghidupan mereka.


Akhir Kata…

Dengan hati yang penuh harap kita memohon kepada pemerintah untuk dapat mempertimbangkan dengan bijaksana terhadap kebijakan bagi industri rokok dan dampaknya pada ekonomi perempuan pekerja SKT. Sebagai tulang punggung keluarga, mereka hanya berjuang untuk memberi makan anak-anak mereka dan mengirim mereka ke sekolah.

Jangan biarkan harapan itu pudar, berikanlah mereka peluang untuk meraih kehidupan yang layak. Mari kita dengarkan jeritan kesulitan mereka dan jangan biarkan mereka terpuruk dalam keputusasaan.

Dalam kesetaraan keadilan, mari kita bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi perempuan pekerja SKT. Di mana kehidupan mereka dihormati dan dijamin dengan kebijakan yang berpihak kepada mereka.

Posting Komentar untuk "Eksistensi Perempuan Pekerja Kretek Tangan Harus Dilindungi"

Back To Top